SINOPSIS NASKAH DRAMA "ADUH" KARYA PUTU WIJAYA
Oleh Aprilif Firmanto
Di babak kedua, masuklah beberapa pekerja yang tengah mengerjakan proyek pembangunan, namun pekerjaan mereka terhenti ketika terdengar suara orang mengaduh dari dalam sumur tua, hingga akhirnya orang tersebut diangkat dan ditolong, namun ketika ditanya orang asing itu hanya terus saja mengaduh, sehingga menimbulkan berbagai spekulasi di antara para pekerja, ada yang menuduh orang sakit, ada yang menuduh gila, dan ada pula yang menuduh maling yang kabur dari tempat kerjanya.
Perdebatan di antara mereka terus terjadi, hingga akhirnya orang asing itu meninggal, dan kematiannya menimbulkan penyesalan yang mendalam pada diri setiap para pekerja.
Ternyata orang asing itu adalah Perwujudan Tanah Air Indonesia yang telah terlupakan.
UNSUR INTRINSIK Naskah Drama "Aduh" Karya Putu Wijaya
1. Penokohan
Penokohan dilakukan dengan Teknik analitik Watak Tokoh yakni Tokoh digambarkan secara langsung oleh pengarang melalui Sikap dan Karakter dalam berdialog.
- Rokhayat : Pengantar cerita, Polos, Jujur, Pemberani
- Pengamen : Acuh, Pemuda Preman
- Orang Asing : Misterius, Hanya bisa mengaduh saja
- Pekerja 1 : percaya hal-hal gaib, kurang serius
- Pekerja 2 : berani tapi ceroboh
- Pekerja 3 : Telat mikir, memiliki sikap kemanusiaan yang kuat
- Pekerja 4 : Rajin dan gigih dalam bekerja
- Pekerja 5 : Penakut, kurang bertanggung jawab
- Pekerja 6 : Pemarah dan kurang bisa dipercaya
2. Alur
Alur/Plot yang digunakan dalam naskah ini adalah alur maju
Pemaparan atau eksposisi, babak yang mengantarkan situasi awal, Penggawatan atau komplikasi, babak mulai munculnya pertikaian ( Konflik ) Klimaks, babak sebagai puncak krisis, Peleraian atau anti klimaks, babak adanya peleraian dan Penyelesaian babak.
3. Latar
- Latar Tempat : Sebuah tempat proyek bangunan yang belum selesai
- Latar Waktu : Sore hari menjelang malam
- Latar Keadaan : dalam keadaan sibuk bekerja
4. Sudut Pandang
Pengarang naskah menggunakan sudut pandang orang ke tiga. Tidak menggunakan aku.
5. Teknik Penggunaan Bahasa
Dalam menuangkan idenya, penulis biasa memilih kata-kata yang dipakainya sedemikian rupa sehingga segala pesannya sampai kepada pembaca. Selain itu, teknik penggunaan bahasa yang baik juga membuat tulisan menjadi indah dan mudah dikenang. Teknik berbahasa ini misalnya penggunaan majas, idiom dan peribahasa.
6. Amanat
Nilai /amanat yang ingin di sampaikan pengarang adalah diharapkan pembaca atau Apresiator drama mampu meningkatkan sikap dan nilai kebangsaan serta nasionalisme terhadap bangsa yang tengah sakit.
8 komentar:
materi yang disajikan sangat membantu para guru bahasa dan sastra Indinesia dalam mengajarkan drama
Tulisan yang menarik. Saya jadi penasaran dengan naskah Aduh ini, saya cari di google tidak ketemu-ketemu. Apakah mas/mbak punya soft copy nya? Salam dari Bogel teater Tiyang Alit ITS Surabaya
maaf sblmnya. ada video pementasannya tidak ini?
Ang zaka : Terima Kasih atas Apresiasinya ditunggu di karya karya kami selanjutnya
Bang Gene : ada
Isty Rahmawaty : ada
BISA KIRIM SOFTCOPYNYA, BOS Sudah lama saya pingin nggarap naskah ini
Maaf sebelumnya apa boleh saya minta naskah drama ini?
Maaf sebelumnya apa boleh saya minta naskah drama ini?
Posting Komentar