RSS

SINOPSIS NASKAH DRAMA TRAGEDI KLASIK "KESAKSIAN BAWAH TANAH" Karya Mohammad YDS

Sinopsis
Cerita ini berawal dari tertangkapnya sembilan orang pejuang Islam oleh pihak Belanda, yakni Kyai Kanjeng Jafar As-Sidiq, Raden Mas Sugeng Karyowongso, Suryo Prayogo, Said Sastrodiwongso, Syarifudin, Nyi Mas Atikah, Nyi Aisyah, Raden Sri Ayu, dan Nyi Ajeng Maemunah. Mereka ditangkap oleh pihak Belanda karena mereka dituduh melawan terhadap Pemerintahan Belanda VOC pada saat itu. Mereka dituduh menyebarkan ajaran Islam kepada rakyat di wilayah Slarong, sehingga mereka ditangkap dan dipenjarakan di dalam Penjara Bawah Tanah.
Di dalam penjara bawah tanah mereka mengalami berbagai penindasan dan penyiksaan baik Fisik maupun Psikis. Mereka dipaksa untuk mengakui kesalahan yang sebenarnya mereka tidak lakukan serta mereka dipaksa untuk berhenti menyebarkan syi’ar dan meninggalkan ajaran Islam yang telah menjadi keyakinan mereka, namun jiwa kepatriotan mereka serta Keimanan dan ketaqwaan yang mereka miliki tak mematahkan setiap ancaman dan siksaan yang mereka alami, walau nyawa sebagai taruhannya.
Kecuali Sugeng, seorang adipati yang dipercaya akan melanjutkan perjuangan malah bersikap menjadi seorang pengkhianat, setelah beberapa hari mengalami penyiksaan Sugeng menyerah dan berkhianat serta mengakui kesediaanya untuk bergabung bersama pihak VOC dan menyatakan kemunafikannya terhadap Perjuangan yang selama ini mereka perjuangkan.
Akhirnya satu persatu dari para pejuang yang tersisa pun gugur dibunuh oleh pihak Belanda dan Sugeng pun pada akhirnya mati di Tangan Mayor Van Den Boars.
Pemain :
1. Kiyai Kanjeng Jafar As-Sidiq
2. Raden Mas Sugeng Karyowongso
3. Suryo Prayogo
4. Syarifudin
5. Nyi Mas Atikah
6. Nyi Aisyah
7. Raden Sri Ayu
8. Nyi Ajeng Maemunah
9. Mbok Saimah
10. Jenderal Van Heutzs
11. Mayor Van Den Burts
12. Kapten Voormen Hook
13. Pengawal
14. Pengawal
15. Adipati Demang Kusumo
16. Centeng

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DRAMA TRAGEDI KLASIK 1828, KEMBALI DIPENTASKAN TEATER SANGKALA

Gedung Dewan Kesenian Cianjur akan kembali menjadi titik tolak produksi ke 16 Teater Sangkala, yang pada kali ini Teater Sangkala mengajak beberapa Komunitas Teater di Cipanas seperti Teater Samudera SMK Al Hasyimiyah, Komunitas Haur Koneng SMANPA, WARAS, Cicak Cipanas, serta Komunitas Panon Poe SMA Muhammadiyah Cipanas untuk berkarya bersama dalam sebuah garapan naskah Drama Tragedi Klasik 1828 yang berjudul "Kesaksian Bawah Tanah" Karya Mohammad YDS.
Pementasan yang ditargetkan berdurasi waktu 75 menit ini akan diselenggarakan pada tanggal 26-27 September 2014 di Gedung Dewan Kesenian Cianjur. Naskah yang diadaptasi dari kisah pertempuran rakyat Jawa di Slarong sekitar zaman Pangeran Diponegoro ini merupakan naskah yang lumayan rumit karena berhubungan dengan Sejarah. Banyak filosofi dan kajian sejarah yang harus dengan matang digali dan disesuaikan dengan keadaan, baik itu dalam hal Dialog, Musik, Setting Panggung, Make Up hingga ke Kostum.
Namun berkat adanya kerjasama dengan pihak FOCUS Art yang mana banyak membantu dalam penyediaan Kostum serta Property akhirnya pementasan ini siap dipentaskan. Dengan mengusung konsep kekaryaan dan kebersamaan dalam berkarya Teater Sangkala mencoba menggali hakikat persaudaraan dalam setiap penggarapan teaternya, sehingga walaupun dalam segala keterbatasan namun semua ini adalah karya yang harus diciptakan, ini tugas yang harus dilaksanakan.
Pementasan ini didukung oleh Ucup Waras, Dita Destriani, Azhar Buchory, Imam Mukadis, Amee, Batok, Fauzi serta yang lainnya siap menyuguhkan sebuah suguhan yang berbeda, penuh dengan efek dan berbagai Tragedi peperangan antara rakyat Slarong melawan Pemerintahan VOC Belanda pada zaman itu.
Walaupun sedikit telat dari moment Agustusan, namun mudah-mudahan pementasan Teater Sangkala berjalan dengan lancar. Amin.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS